Selasa, 09 April 2013

Penelitian Eksperimen

PENELITIAN EKSPERIMEN
I.      PENDAHULUAN
Salah  satu  metode  penelitian  adalah  eksperimen.  Untuk  dapat  melaksanakan  suatu  eksperimen  yang  baik,  perlu  dipahami  terlebih  dahulu  segala  sesuatu  yang  berkait  dengan  komponen-komponen  eksperimen diiantaranya hakikat ekperimen, karakteristik penelitian eksperimen, langkah-langkah penelitian eksperimen, contoh penelitian eksperimen, dan bentuk-bentuk desain penelitian eksperimen.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen, dalam makalah ini akan dibahas mengenai metode penelitian eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.

II.   PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Sugiyono (2010:107) metode penelitian ekperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.  Menurut Wiersma (1991:99) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu situsi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variable bebas, yang biasa disebut sebagai variable eksperimental. Gay (1981) menyatakan bahwa metode ekperimen merupakan satu-satunya metode peneltian yang dapat menguji secara hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab-akibat). Metode penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif.  Dalam bidang fisika, penelitian-penelitian dapat mengguanakan desain eksperimen, karena variable-variabel yang dipilih dan variable-variabel lain dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Berbeda halnya dengan penelitian-penelitian sosial khususnya pendidikan, desain eksperimen yang digunakan untuk penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat karena banyak variable luar yang berpengaruh dan sulit mengontrolnya.
B.     Karakteristik penelitian eksperimen
Menurut  Ary  (1985),  ada  tiga  karakteristik  penting  dalam  penelitian  eksperimen,
anatar lain:
1.      Manipulasi
Memanipulasi  variabel  adalah  tindakan  yang  dilakukan  oleh  peneliti  atas  dasar
pertimbangan  ilmiah.  Perlakuan  tersebut  dapat  dipertanggungjawabkan  secara
terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.
2.      Pengendalian
Menurut  Gay  (1982 ) mengontrol  merupakan  usaha  peneliti  untuk  memindahkan
pengaruh  variabel  lain  yang  mungkin  dapat  mempengaruhi  variabel  terkait.  Dalam pelaksanaan  eksperimen,  group  eksperimen  dan  group  kontrol  sebaiknya  diatur secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama.
3.      Pengamatan
Tujuan  dari  kegiatan  observasi  dalam  penelitian  eksperimen  adalah  untuk  melihat dan  mencatat  segala  fenomena  yang  muncul  yang  menyebabkan  adanya  perbedaan diantara dua group.
C.    Langkah-Langkah Penelitian Eksperimental
Langkah-langkah  dalam  penelitian  eksperimen  pada  dasarnya  hampir  sama  dengan
penelitian  lainnya.  Menurut  Gay  (1982  :  201)  langkah-langkah  dalam  penelitian
eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut:
1.      Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
2.      Pemilihan  subjek  yang  cukup  untuk  dibagi  dalam  kelompok  eksperimen  dan kelompok kontrol.
3.      Pembuatan atau pengembangan instrumen.
4.      Pemilihan desain penelitian.
5.      Eksekusi prosedur.
6.      Melakukan analisis data.
7.      Memformulasikan simpulan.

D.    Contoh Penelitian Eksperimen
1.      Mencari pengaruh panas terhadap muai panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi panas dan muai panjang dapat diukur secara teliti dan penelitian dilakukan di laboratorium, sehingga pengaruh-pengaruh variable lain dari luar dapat dikontrol.
2.      Pengaruh air laut terhadap korosi logam tertentu. Hal ini juga dapat dilakukan melalui penelitian dengan desai ekperimen karena kondisi dapat dikontrol secara teliti.
3.      Mencari pengaruh metode mengajar kontekstual terhadap kecepatan pemahaman murid dalam pelajaran bahasa Indonesia. Untuk mencari seberapa besar pengaruh metode mengajar kontekstual terhadap kecepatan pemahaman murid, maka harus membandingkan pemahaman murid sebelum menggunakan metode ontekstual, dan sesudah menggunakan metode kontekstual.
4.      Penerapan Model Kooperatif dalam Pembelajaran Menulis (studi eksperimen terhadap siswa SLTPN 3 Garut Tahun Ajaran 2003/2004)

E.     Beberapa Bentuk Desain Eksperimen
1.      Pre-Experimen Designs  (nondesigns)
Dikatakan pre-experimental design karena desain ini belum merupakan ekperimen sungguh-sungguh. Hal itu karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen. Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variable dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variable independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variable control dan sampel tidak dipilih secara random.
Bentuk pre-experimental designs ada beberapa macam, yaitu:
a.       One-shot Case Study
Paradigma dalam penilitian eksperimen model ini dapat digambarkan sebagai berikut
X             O
 
 


X= treatment yang diberikan ( variable independen)
O= observasi ( variable dependen)
Paradigma ini dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya.  Treatment adalah sebagai variable independen dan hasil adalah sebagai variable dependen.
Contoh :
Pengaruh Ruang Kelas ber AC (X) terhadap daya tahan belajar murid (O)

b.      One-group Pretest-Posttest Design
Pada model penelitian ini terdapat pretest sebelum dilakukan penelitian. Oleh karena itu, hasil penelitian dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :
O1           X             O2
 
 



O1= nilai pretest ( sebelum diberi diklat)
O2= nilai posttest (setelah diberi diklat)
Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai = (O2 – O1 )
c.       Intact-Group Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang setengah untuk kelompok control ( yang tidak diberi perlakuan). Paradigma penelitiannya yaitu:
X             O1
                O2
 
 





O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2 = hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan
Pengaruh perlakuan = O1 – O2
 Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap prestasi belajar murid dalam pelajaran praktik engelas pada SMK. Terdapat empat kelas yang praktek las. Dari empat kelas tersebut, dua kelas diberi pelajaran dengan metode demonstrasi (O1) dan dua kelas dengan metode ceramah (O2). Setelah 3 bulan, prestasi belajar diukur. Bila prestasi/kompetensi murid yang diajar dengan metode demonstrasi lebih tinggi daripada murid yang diajar dengan metode ceramah, maka metode demonstrasi berpengaruh positif untuk pembelajaran praktik mengelas. ( O1-O2)
2.      True Experimental Design
Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variable luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Ciri utama dari true experimental adalah sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok control diambil secara random dari populasi tertentu.
Bentuk desain true experimental yaitu:
a.       Postrtest-Only Control Design
R             X             O2
R                             O4

 
 



Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok control.  Jika ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok control, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
b.      Pretest-Posttest Control Group Design
R             O1           X             O2
R             O3                           O4

 
 



Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok ekperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah ( O2 – O1 ) – ( O4 – O3 )


3.      Factorial Design
R             O1           X             Y 1                 O2
R             O3                           Y1            O4
R             O5           X             Y2            O6
R             O7                           Y2            O8

 
Desain factorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variable moderator yang mempengaruhi perlakuan (variable independen) terhadap hasil (variable dependen). Paradigm design factorial dapat digambarkan seperti berikut :





Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik bila setiap kelompok nilai pretestnya sama. O1=O3=O5=O7.dalam hal ini variable moderatornya adalah Y1 dan Y2
Contoh :
Dilaukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru terhadap kepuasan pelayanan pada masyarakat. Utnuk itu dipilih empat kelompok secara random. Variable moderatornya adalah jenis kelamin, yaitu laki-laki ( Y1) dan perempuan (Y2).
4.      Quasi Experimental Design
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true ekperimental design yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekperimen. Desain ini digunkan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok control yang digunakan untuk penelitian.
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam pagi terhadap derajad kesehatan karyawan sekolah. Desain penelitian dipilih satu kelompok karyawan. Selanjutnya dari satu kelompok tersebut yang setengah diberi perlakuan senam pagi setiap hari dan yang setengah lagi tidak.
III.             PENUTUP
Berdasarkan  pembahasan  yang  telah  diuraikan  di  atas,  dapat  diperoleh  simpulan bahwa  penelitian  eksperimen  adalah  penelitian  yang  dilakukan  untuk  mengetahui pengaruh  pemberian  suatu  treatment  atau  perlakuan  terhadap  subjek  penelitian. Metode eksperimen merupakan  metode  yang paling produktif karena jika  dilakukan dengan  baik  akan  dapat  menjawab  hipotesis  yang  utamanya  berkaitan  dengan hubungan  sebab  akibat.  Oleh  karena  itu,  penelitian  yang  sering  dilakukan  peneliti dalam dunia pendidikan adalah penelitian eksperimen.


DAFTAR PUSTAKA
Syamsuddin, Vismania. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung : Alfabeta

2 komentar: