|
2101410057
ROMBEL 01
PENGERTIAN DAN CONTOH
INTEFERENSI DAN INTEGRASI
A.
INTEGRASI
1. Integrasi
berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan
atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di
antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga
menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
2. integrasi
adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas
terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan
kebudayaan mereka masing-masing.
3. Integrasi
adalah unsur-unsur bahasa lain yang digunakan dalam bahasa tertentu dan
dianggap sudah menjadi bagian dari bahasa tersebut, serta tidak dianggap
sebagai unsur pinjaman atau pungutan (Chaer dan Agustina 1995:168).
4. Mackey
(1968) menjelaskan bahwa integrasi adalah unsur-unsur bahasa lain yang
digunakan dalam bahasa tertentu dan dianggap sudah menjadi warga bahasa
tersebut.
CONTOH
|
INTEGRASI
|
ANALISIS
|
FONOLOGI
|
· Klonyo
– eau de cologne
Dongkrak
– domme kracht
Artet
– achter uit
Persekot
– voorschot
Sopir
– chauffeur
Sirsak
– zuursak
Pelopor
– voorloper
· Repertoire
– trotoir
Hierarchy
– hierarki
|
· Pada
contoh ini penutur awalnya menerima kosa kata tersebut secara audional. Apa
yang terdengar oleh telinga, itulah yang diujarkan, lalu dituliskan. Oleh
karena itu, kosa kata yang diterima secara audional sering kali menampakkan
ciri ketidakterturan bila dibandingkan dengan kosa kata aslinya.
·
Pada penyerapan kata tersebut
tulisan berdasarkan ejaan dalan trotoir dan hierarki. Tetapi dalam masyarakat
umum kita dapati bentuk trotoir dan hirarki.
|
SEMANTIK
|
·
Airpot – bandar udara,
Samen working
– kerja sama,
Joint venture
– usaha patungan ,
Dalance budget
– anggaran berimbang.
·
Begroting post – mata anggaran,
Network –
jaringan,
Brother in
law– ipar laki-laki,
Medication–
pengobatan.
|
·
Dalam penyerapan ini
dilakukan dengan cara langsung, artinya kosa kata tersebut dicarikan padanannya dalam
Bahasa Indonesia.
Dalam penyerapan kosakata ini
dengan cara konsep. Artinya kosa kata asing itu diteliti baik-baik konsepnya
lalu dicarikan kosakata bahasa Indonesia yang konsepnya dekat dengan kosa
kata asing tersebut.
|
B.
INTEFERENSI
1. Alwasilah
(1985:131) mengetengahkan pengertian interferensi berdasarkan rumusan Hartman
dan Stonk bahwa interferensi merupakan kekeliruan yang disebabkan oleh adanya
kecenderungan membiasakan pengucapan (ujaran) suatu bahasa terhadap bahasa lain
mencakup pengucapan satuan bunyi, tata bahasa, dan kosakata.
2. Interferensi,
menurut Nababan (1984), merupakan kekeliruan yang terjadi sebagai akibat
terbawanya kebiasaan-kebiasaan ujaran bahasa ibu atau dialek ke dalam bahasa
atau dialek kedua.
3. Chaer
dan Agustina (1995: 168) mengemukakan bahwa interferensi adalah peristiwa
penyimpangan norma dari salah satu bahasa atau lebih.
4. Abdulhayi
(1985:8) mengacu pada pendapat Valdman (1966) merumuskan bahwa interferensi
merupakan hambatan sebagai akibat adanya kebiasaan pemakai bahasa ibu (bahasa
pertama) dalam penguasaan bahasa yang dipelajari (bahasa kedua).
5. Pendapat
lain mengenai interferensi dikemukakan oleh Alwasilah (1985:131) mengetengahkan
pengertian interferensi berdasarkan rumusan Hartman dan Stonk, bahwa
interferensi merupakan kekeliruan yang disebabkan oleh adanya kecenderungan
membiasakan pengucapan (ujaran) suatu bahasa terhadap bahasa lain mencakupi
pengucapan satuan bunyi, tata bahasa dan kosakata.
6. Jendra
(1995:187) menyatakan bahwa interferensi
sebagai gejala penyusupan sistem suatu bahasa ke dalam bahasa lain.
7. Ahli
linguistik edukasional William Mackey berpendapat bahwa interferensi itu adalah
gejala penggunaan unsur- unsur satu bahasa dalam bahasa lainnya ketika seorang
penutur mempergunakan bahasa-bahasa itu.
CONTOH
|
INTEFERENSI
|
ANALISIS
|
FONOLOGI
|
· [nDemak],
[mBali], [ngGorontalo], [nyJember]
· [tapi],
[tutup], dan [mati]
· pitnah,
aktip, efektip, pantastis, penomenal, dan interaktip
|
· pada
pengucapan kata-kata ini penuturnya dipengaruhi oleh bahasa ibunya yaitu
bahasa jawa. Karena dalam pengucapanya di selalu menambahkan bunyi nasal di
muka-muka kata yang dimulai dengan konsonan
/b/, /d/, /g/, dan /g/.
· Pada
pengucapan kata ini penutur dipengaruhi oleh bahasa Bali yang biasanya
mengucapkan fonem /t/ menjadi bunyi apikoalveolar [t]
· Pada
kata-kata ini penuturanya dipengaruhi oleh bahasa Sunda. Karena biasanya
orang-orang Sunda tidak bisa mengucapkan huruf F.
|
MORFOLOGI
|
·
Neonisasi,
tendenisasi, dan turinisasi
·
Ketabrak,
kejebak, kekecilan, kemahalan, dan kekecilan.
|
·
Kata-kata ini
termasuk penyimpangan dari sistematika bahasa Indonesia, sebab untuk
membentuk nomina proses dalam bahasa Indonesia ada konfiks pe-an. Jadi,
seharusnya peneonan, penendaan, dan penurian.
·
Penggunaan kata-kata
itu dalam bahasa Indonesia baku juga merupakan inteferensi, sebab imbuhan
yang digunakan berasal dari bahasa Jwa dan dialek Jakarta. Bentuk bakunya
adalah tertabrak, terjebak, terlalu mahal, dan terlalu kecil.
|
SEMANTIK
|
· Maried, so, planning,
deadline dan dinner
|
· Dalam
pergaulan kata-kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari kita.
ini tentu merusak tatanan bahasa Indonesia yang sudah ada.
|
SINTAKSIS
|
·
“Rumah itu ia bangun
dengan usahanya sendiri”
·
Rumahnya
ayahnya Ali yang besar sendiri di kampung itu.
|
·
Kalimat berbahasa
Indonesia ini berstruktur bahasa Jawa, sebab dalam bahasa Jawa adalah “omah
iku dibangun nganggo usahane dhewe”. Kata sendiri dalam kalimat Bahasa
Indonesia merupakan terjemahan dari bahasa Jawa dhewe.
·
Bentuk tersebut
merupakan bentuk interferensi karena sebenarnya ada padanan bentuk tersebut
yang dianggap lebih gramatikal yaitu: Rumah ayah Ali yang besar di kampung
ini
Terjadinya
penyimpangan tersebut disebabkan karena ada padanan konteks dari bahasa
donor, misalnya: Omahe bapake Ali sing gedhe dhewe ing kampung iku.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar