Sabtu, 28 April 2012

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN MENULIS

Prinsip-prinsip pengajaran adalah kerangka teoretis bagi metode pengajaran yang memberikan arahan-arahan bagi penyusunan suatu metode yang berkaitan dengan guru dan bahan pelajaran. Prinsip-prinsip pembelajaran bahasa antara lain yaitu, prinsip belajar melalui latihan-latihan, prinsip pemecahan masalah, prinsip pemberian ganjaran/ penguatan, prinsip belajar lebih penting dari pada mengajar(CBSA), prinsip dari yang diketahui ke yang belum diketahui, dan prinsip pemahaman mendahului penggunaan. Prinsip pengajaran bahasa bersumber pada teori-teori yang berkembang pada bidang-bing yang relevan. Prinsip pengajaran berfungsi sebagai kerangka teori dan pedoman pelaksanaan bagi komponen-komponen pengajaran bahasa. Jenis prinsip pembelajaran/pengajaran dibagi menjadi prinsip umum yaitu prinsip pengajaran yang berlaku untuk semua bidang studi di suatu sekolah dan prinsip khusus yaitu prinsip pengajaran yang hanya berlaku untuk satu bidang studi. Prinsip Pengajaran Bahasa Indonesia di SLTP Prinsip pengajaran bahasa Indonesia (prinsip khusus) di SLTP, sebagian besar diambil dari pendekatan atau metode komunikatif karena pengajar bahasa Indonesia di sekolah-sekolah kita ini cenderung menganut pendekatan atau metode ini. Kegunaan prinsip khusus (di SLTP) bagi guru adalah untuk dapat mempersiapkan bahan ajar dan melaksanakan pengajaran lebih baik karena didasarkan pada prinsip-prinsip yang benar dan yang dianut. Prinsip-prinsip yang dugunakan antara lain, (1) ajarkan bahasa, bukan tentang bahasa; (2) belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi; (3) kompetensi komunikatif lebih penting daripada kompetensi kebahasaan; (4) bahan pelajaran bahasa adalah aktivitas berbahasa haruslah melibatkan berbagai variasi bahasa; (5) pada setiap kesempatan yang mungkin, siswa harus diperkenalkan dengan bahasa otentik; (6) kaidah (sistem) bahasa target (bahasa yang dipelajari tidak diajarkan tersendiri, tetapi menyatu dengan keterampilan berbahasa; dan (7) belajar bahasa melalui permainan. Berkaitan dengan prinsip Pengajaran Bahasa secar khusus, dapat kita simpulkan beberapa prinsip pembelajaran menulis yang dapat diterapkan antara lain sebagai berikut. 1. Ajarkan menulis, bukan tntang menulis. Prinsip ini menekankan agar pengajaran menulis berpusat pada keterampilan menulisnya, bukan pengetahuan tentang menulis (secara teori). 2. Belajar menulis adalah belajar berkomunikasi secara tertulis. Prinsip ini, guru ditekankan untuk lebih banyak mendorong dan memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan berbagai komunikasi bahasa secara tertulis, seperti: menulis karangan atau puisi menurut pengalaman pribadi maupun orang lain. 3. Pada setiap kesempatan yang mungkin, siswa harus diperkenalkan dengan bahasa tulis yang otentik. Bahasa otentik artinya bahasa yang hidup di masyarakan yang digunakan dalam konteks nyata seperti bahasa tulis dalam surat kabar, bahasa iklan, dan bahasa diberbagai kalangan masyarakat. Jadi, dalam pembelajaran menggunakan prinsip ini, menekankan pengenalan siswa terhadap bahasa tulis dimasyarakat. 4. Kaidah penulisan (bahasa tulis) tidak diajarkan tersendiri, tetapi menyatu dengan keterampilan berbahasa. Kaidah penulisan tidak diajarkan tersendiri, tetapi menyatu dengan keterampilan berbahasa yang lain yaitu menyimak, membaca, dan berbicara. Misalnya pembelajaran lintas KD. 5. Belajar menulis dengan permainan Belajar menulis akan lebih efektif bila menyenangkan, seperti adanya unsur permainan. Contoh-contoh permainan menulis dalam pengajaran yang dapat diterapkan dikelas diantaranya; a. Silang Datar Pelaksanaannya seperti TTS, guru membuat segi empat berkotak-kotak ppersegi di papan tulis, guru menulis/mengisi tiga kotak ditengah-tengah segi empat dengan satu kata misalmenjumlahkan kata y “itu” atau “dan”, tiap peserta harus menuliskan kata-kata lain sebagai lanjutan huruf /i/,/t/,/u/, kemudian guru yang berhasil ditulis tiap regu. b. Kategori Bingo Siswa disuruh membuat segi empat dengan enam belas kotak pada secarik kertas, guru mengambil sebuah daftar katagori miaalnya alat masak, alat bangunan, binatang dan sebagainya, kemudian siwa scepat mungkin mengisi kotak-kotak tersebut c. Spelling Bee Guru memebuat daftar kata, siswa beregu saling berhadapan (dua regu), guru mengambil satu dari daftar, siswa disuruh mengejanya dengan benar, kemudian jika siswa salah ia harus segera duduk jika betul ia tetap berdiri dan pemenangnya adalah regu yang paling banyak anggotanya tetap berdiri. Selain prinsip khusus menulis, ada prinsip umum menulis yang diadaptasi dari prinsip umum pembelajaran bahasa diantaranya: 1. Prinsip motivasi Dalam belajar diperlukan motif-motif yang mendorong siswa untuk belajar menulis. Contohnya produk tulisan guru sendiri, sebagai motivasi awal siswa ingin menulis. 2. Prinsip belajar menulis sambil bekerja/ mengalami Dalam mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan keterampilan menulis harus melalui pengalaman langsung. Misalnya dalam belajar berpidato harus melalui menulis teks pidato. 3. Prinsip pemecahan masalah Dalam belajar, siswa perlu dihadapkan kepada situasi situasi bermasalah dan guru membimbing siswa untuk memecahkannya. Contoh: 4. Prinsip perbedaan individual Masing-masing siswa memiliki perbedaan misalnya dalam kadar kepintaran menulis, kegemaran menulis, bakat menulis, sifat siswa dan kebiasaan siswa dalam menulis, jadi guru sebaiknya tidak memperlakukan siswa deengan perlakuan yang sama demi tercapainya tujuan pembelajaran menulis yang maksimal. 5. Prinsip Latar atau Konteks Siswa yang mempelajari hal yang baru telah mengetahui hal lainnya secara langsung atau tidak langsung yang berkaitan dengan hal yang baru itu karena itu guru perlu menyelidiki pengetahuan, perasaan, keterampilan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa. Perolehan ini kemudian dihubungkan dengan bahan pelajaran yang hendak diajarkan guru atau dipelajari para siswa. Contohnya: setelah liburan KD yang akan diajarkan adalah menulis karangan menurut pengalaman pribadi, sebelum menulis, guru menanyakan apa yang sudah dilakukan siswa sewaktu liburan. Jadi memudahkan siswa untuk menulis, menuangkan ide dalam karangan sesuai pengalaman mereka sendiri. 6. Prinsip Hubungan Sosial atau Sosialisasi Dalam belajar menulis, siswa dilatih untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Contoh: dalam menulis puisi, siswa dapat dikelompokkan, kemudian guru memberikan kata kunci tiap-tiap kelompok berbeda misalnya pantai, dari kata pantai masing-masing anggota kelompok menyebutkan kata kunci yang berkaitan dengan pantai beberapa putaran. Setelah semua menyebutkan, dari kata-kata kunci tersebut dirangkai menjadi tiap baris puisi. 7. Prinsip Menemukan Guru tidak perlu menjejalkan semua informasi ke dalam benak siswa, pada hakikatnya setiap siswa memiliki potensi dalam diri untuk menemukan informasi itu. Berikanlah kesempatan kepadanya untuk mencari dan menemukan sendiri informasi itu. Contoh: dalam menyimpulkan pengertian dan ciri-ciri pantun, guru menunjukkan contoh-contoh pantun. Dari beberapa contoh pantun, maka siswa dapat mengemukaan pendapatnya tentang pengertian dan ciri-ciri pantun. Dan pada akhirnya dapat disimpulkan secara klasikal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar